Ucapan Natal

A: "Cuman ngucapin selamat natal aja lu nggak mau. Emangnya lu nggak mau menghargai tetangga lu ini"

B: "Bukan masalah menghargai atau tidak menghargai, mas. Tapi ini sudah masuk dalam urusan keyakinan saya"

A: "Emangnya apa hubungannya ngucapin selamat natal dengan keyakinan lu?"

B: "Mas sebagai umat kristiani tentu meyakini bahwa hari natal adalah hari Yesus kristus dilahirkan.

A: "Iya"

B: "Mengucapkan selamat akan hari raya natal sama dengan mengucapkan selamat akan hari lahir tuhan Yesus. Benar tidak?"
A: "Benar"

B: "Bagi saya hal tadi bertentangan dengan keyakinan saya yang meyakini bahwa Allah tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan"

A: "Kan cuma basa basi aja, nggak usah serius ngucapinnya"

B: "Sekarang gini aja. Mas mau nggak ngucapin ikrar dua kalimat syahadat?"

A: "Ya, nggak mau lah. Emangnya gua mau masuk Islam?!"

B: "Kami pun sama mas, kami tidak mau mengucapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinan kami. Mohon maaf mas, kami tidak menyampaikan ucapan selamat. Mudah-mudahan hubungan kita sebagai tetangga tidak terganggu hanya karena saya tidak menyampaikan ucapan selamat"

A: "Sekarang gua paham kenapa kalian nggak mau mengucapkan selamat natal. Yang lu sampaikan tadi itu jujur gua baru tau. Mohon maaf ya, gua udah memaksa lu untuk mengucapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinan lu"

B: "Sama-sama, mas. Oh iya, nanti malam jadi main futsal kan?"

A: "Jadi dong. Mainnya ditempat yang biasa kan?"

B: "Iya"

A: "Jangan lupa ajak pak RT main futsal juga"

B: "Oke"