Allah SWT telah menciptakan manusia dan semua yang
dibutuhkan olehnya. Manusia sangat membutuhkan makanan dan minuman. Allah telah
menyediakan semua yang ada di bumi untuk manusia. Namun Allah telah
mengharamkan beberapa jenis makanan dan minuman. Dibalik pengharaman tersebut pasti
ada hikmah dan juga sebagai ujian bagi manusia. Allah ingin melihat siapa
diantara para hamba-Nya yang taat dan patuh terhadap perintah-Nya.
Makanan dan minuman haram ada 2 macam: Pertama,
makanan dan minuman haram karena dzatnya yang telah diharamkan oleh Allah,
seperti: bangkai, babi, darah, khamer (minuman keras) dan lain-lain. Kedua,
makanan dan minuman menjadi haram karena cara mendapatkannya dengan cara yang
diharamkan oleh Allah, seperti: memakan makanan yang dibeli dengan uang hasil
mencuri, uang hasil korupsi, uang hasil riba, dan lain-lain.
Mengkonsumsi makanan dan minuman haram memiliki dampak
negatif. Diantara dampak negatif tersebut adalah:
1. Ancaman neraka bagi para pelaku
عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ نَبَتَ
لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ»
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq –semoga Allah selalu
meridhoinya- , dari Nabi Muhammad SAW: “Siapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan yang
tidak halal, maka neraka lebih pantas untuknya.” (HR. Hakim)
(Lihat: Al-Mustadrak ‘alas Shohihain IV:141 Hadits
No.7164)
2. Tidak terkabulnya doa para pelaku
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
" أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا،
وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ، فَقَالَ:
{يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا، إِنِّي
بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ} [المؤمنون: 51] وَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} [البقرة: 172] ثُمَّ ذَكَرَ
الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى
السَّمَاءِ، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ،
وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟
"
Dari
Abu Hurairah –semoga Allah selalu meridhoinya- bercerita: Rasulullah SAW pernah
bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan
menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah
telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya
kepada para Rasul. Allah berfirman: 'Wahai para Rasul ! Makanlah makanan yang
baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan' [QS. Al-Mu’minun: 51]. Dan Allah juga berfirman: 'Wahai
orang-orang yang beriman, Makanlah makanan yang baik yang telah kami rezekikan
kepadamu' [QS. Al-Baqarah 172]. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh,
sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit
seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya
dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram
dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimana mungkin Allah akan
memperkenankan do'anya?" (HR. Muslim)
(Lihat:
Shahih Muslim III:703 Hadits no.1015)
Dengan
mengetahui dampak negatif mengkonsumsi makanan haram dan minuman haram, kita menjadi
lebih berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan/ minuman, dan lebih
berhati-hati lagi dalam mencari rizki dengan menjauhi cara-cara yang dilarang
oleh Allah.
Bekasi,
19 Januari 2013
No comments:
Post a Comment
Komentar anda adalah cermin kepribadian anda. Silahkan berkomentar ...