• Kopi Radix Sinergi

    Kopi Radix Sinergi

  • Extra Food

    Extra Food

  • Etta Goat Milk

    Etta Goat Milk

  • Madu Asli HPA Indonesia

    Madu Asli HPA Indonesia

Wednesday

Matahari dan Shalat



Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Maknanya:
“Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan yang pantas disembah kecuali Aku, maka beribadahlah kepada-Ku dan kerjakannlah shalat untuk mengingat-Ku”. (QS. Toha [20] : 14)

Bumi yang manusia tinggali bagaikan perahu raksasa. Perahu raksasa yang sedang berjalan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kecepatan bumi bergerak adalah 1600 km/jam. Bayangkan Bila ada perahu di Laut berlayar dengan kecepatan 1600 km/jam, bagaimana keadaan penumpangnya? Pasti penumpangnya akan merasakan guncangan, sangat takut dan merasa ngeri. Ngeri kalo perahu yang mereka tumpangi oleng, terpental dan tenggelam.

Namun, Allah menciptakan bumi dengan sangat luar biasa. Dengan kecepatan bumi yang 1600 km/jam, manusia tidak merasakan guncangan sedikit pun. Manusia merasa nyaman didalamnya. Manusia menyangka bahwa bumi itu diam dan benda langitlah yang bergerak. Itu semua terjadi karena bumi bergerak tanpa bertabrakan dengan benda angkasa lain. Maha Besar Allah, sungguh luar biasa bumi ciptaan-Nya.

Coba kita bayangkan bila bumi yang kita tumpangi oleng ataupun bertabrakan dengan benda angkasa lain, barulah saat itu manusia merasakan goncangannya. Goncangan yang dahsyat, tergantung dari ukuran benda langit yang menabrak bumi. Oleh karenanya, manusia diperintahkan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya, untuk selalu dekat dengan Sang Pembuat bumi dan Pengatur alam semesta karena bumi yang manusia tempati suatu saat akan bertabrakan dan hancur.
Allah telah mewajibkan manusia untuk sujud (shalat) kepada-Nya lima kali dalam sehari. Dan Allah menjadikan matahari sebagai patokan penanda waktu-waktu shalat tsb. Manusia yang taat (beriman kepada Allah dan mengerjakan shalat wajib yang 5 waktu) adalah penumpang perahu raksasa bernama bumi yang menyadari bahwa perahu yang ditumpanginya sewaktu-waktu bisa tenggelam. Mereka selalu waspada dan siap bila sewaktu-waktu perahu tenggelam. Sedangkan manusia pembangkang perintah Allah bagaikan penumpang lalai yang tidak menyadari bahwa perahu yang mereka tumpangi sewaktu-waktu bisa tenggelam. Maka binasalah mereka akibat kelalaian mereka sendiri. 

Maha Suci Allah yang telah menjadikan matahari sebagai patokan penanda waktu shalat. Dengan matahari, Allah mengingatkan kepada seluruh manusia bahwa bumi yang kalian tinggali sewaktu-waktu akan bertabrakan dengan benda angkasa lain, maka sembahlah Allah dan beribadahlah hanya kepada-Nya karena Dia-lah Sang Pencipta bumi dan benda –benda angkasa, dan Dia-lah Sang Pengatur alam semesta yang sebenarnya.

No comments:

Post a Comment

Komentar anda adalah cermin kepribadian anda. Silahkan berkomentar ...