• Kopi Radix Sinergi

    Kopi Radix Sinergi

  • Extra Food

    Extra Food

  • Etta Goat Milk

    Etta Goat Milk

  • Madu Asli HPA Indonesia

    Madu Asli HPA Indonesia

Friday

Dengki dan Penyakit Jantung

Kesehatan adalah harta yang paling berharga yang dimiliki oleh seorang manusia. Hanya orang sakitlah yang mampu melihat mahalnya dan berharganya arti kesehatan. Semoga kita mampu memaksimalkan kesehatan dalam hal-hal yang diridhoi dan dicintai oleh Allah.

Allah menciptakan segala sesuatu di Bumi ini dengan ukuran dan takaran. DIA pula yang menciptakan hukum sebab-akibat padanya. Sakit yang diderita oleh seseorang -tidak lain dan tidak bukan- ada penyebab yang menghantarkannya kepada sakit tersebut.

Penyebab sakit ada dua macam, penyebab fisik dan non fisik. Penyebab fisik bisa datang dari virus dan kuman yang menyerang badan manusia atau bisa pula datang dari pola makan yang berlebihan, baik berlebihan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman ataupun berlebihan dalam tidak makan dan minum (diet).

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makanlah kalian dan minumlah, dan janganlah kalian berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak suka orang yang berlebih-lebihan.” (QS.Al-A’raf: 31)

Sedangkan penyebab kedua adalah non fisik (psikis/kejiwaan). Jiwa dan raga ibarat dua wajah dalam kepingan uang logam. Ketika seseorang marah, maka tekanan darah orang tersebut menjadi naik dan nafas orang tersebut menjadi terengah-engah seperti orang usai berolah raga. Yang marah itu perasaan dan jiwanya, namun raganya ikut terpengaruh oleh perasaan dan jiwanya. Ini adalah bukti bahwa jiwa dan raga memiliki keterkaitan yang sangat kuat.

Oleh karenanya, Islam memerintahkan pemeluknya untuk menjauhi penyakit hati. Semua penyakit hati bisa berdampak buruk bagi kesehatan raga. Salah satunya adalah iri hati/ dengki.

Hakikat dengki adalah benci melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah. Didalamnya terhimpun dua sifat tercela yaitu benci dan marah. Setiap kali seseorang mendengki, maka setiap itu pula kerja organ jantung orang tersebut menjadi tidak normal.  Semakin sering ia mendengki, maka kerja organ jantungnya semakin cepat. Kemarahan dan kebencian yang ada pada dengki tersebut yang menyebabkan organ jantung memompa darah menjadi lebih kuat dan tidak teratur. Bila keadaan ini terus berlangsung, maka jantung pun akan menjadi lemah. Bila jantung sudah lemah, maka mudah sekali seseorang terserang penyakit jantung.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan secara tersirat bahwa iri hati/ dengki memiliki keterkaitan dengan kematian, yaitu kematian yang disebabkan oleh kemarahan dan kebencian.

هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
“Begitulah kalian ! Kalian menyukai mereka padahal mereka tidak menyukai kalian yang kalian beriman kepada (semua isi) kitab (Al-qur’an). Apabila mereka bertemu kalian, mereka berkata: “kami adalah orang beriman.” Namun ketika mereka tidak bersama kalian, mereka menggigit ujung jari mereka  karena kemarahan dan kebencian mereka kepada kalian. Katakanlah (wahai muhammad): “Matilah kalian bersama kemarahan kalian.” Sungguh Allah Maha Mengetahui isi hati (mereka).” (QS. Ali Imran: 119)

Namun demikian, bukan berarti orang yang sakit jantung adalah orang yang selalu iri hari dan dengki. Justru orang yang selalu dengki dan iri hati memiliki peluang besar terserang penyakit jantung.

Selain iri hati/ dengki  itu memiliki mudharat bagi kesehatan, ia pun berbahaya bagi amal kebaikan seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ،  فَإِنَّ اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ ، كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ .  أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
“Hati-hatilah kalian terhadap hasad (iri hati/dengki). Sungguh hasad itu dapat menghanguskan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

Mari kita bersihkan hati kita dari iri hati dan dengki dengan selalu berqana’ah (merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan). Wallohul Musta’an

No comments:

Post a Comment

Komentar anda adalah cermin kepribadian anda. Silahkan berkomentar ...