Allah
menciptakan segala sesuatu di Bumi ini dengan ukuran dan takaran. DIA pula yang
menciptakan hukum sebab-akibat padanya. Sakit yang diderita oleh seseorang -tidak
lain dan tidak bukan- ada penyebab yang menghantarkannya kepada sakit tersebut.
Penyebab
sakit ada dua macam, penyebab fisik dan non fisik. Penyebab fisik bisa datang
dari virus dan kuman yang menyerang badan manusia atau bisa pula datang dari
pola makan yang berlebihan, baik berlebihan dalam mengkonsumsi makanan dan
minuman ataupun berlebihan dalam tidak makan dan minum (diet).
وَكُلُوا
وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makanlah kalian dan minumlah,
dan janganlah kalian berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak suka orang yang
berlebih-lebihan.” (QS.Al-A’raf: 31)
Sedangkan penyebab kedua
adalah non fisik (psikis/kejiwaan). Jiwa dan raga ibarat dua wajah dalam
kepingan uang logam. Ketika seseorang marah, maka tekanan darah orang tersebut
menjadi naik dan nafas orang tersebut menjadi terengah-engah seperti orang usai
berolah raga. Yang marah itu perasaan dan jiwanya, namun raganya ikut
terpengaruh oleh perasaan dan jiwanya. Ini adalah bukti bahwa jiwa dan raga
memiliki keterkaitan yang sangat kuat.
Oleh karenanya, Islam
memerintahkan pemeluknya untuk menjauhi penyakit hati. Semua penyakit hati bisa
berdampak buruk bagi kesehatan raga. Salah satunya adalah iri hati/ dengki.
Hakikat dengki adalah benci
melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah. Didalamnya
terhimpun dua sifat tercela yaitu benci dan marah. Setiap kali seseorang mendengki,
maka setiap itu pula kerja organ jantung orang tersebut menjadi tidak normal. Semakin sering ia mendengki, maka kerja organ
jantungnya semakin cepat. Kemarahan dan kebencian yang ada pada dengki tersebut
yang menyebabkan organ jantung memompa darah menjadi lebih kuat dan tidak
teratur. Bila keadaan ini terus berlangsung, maka jantung pun akan menjadi
lemah. Bila jantung sudah lemah, maka mudah sekali seseorang terserang penyakit
jantung.
Allah Subhanahu wa Ta’ala
telah menyebutkan secara tersirat bahwa iri hati/ dengki memiliki keterkaitan
dengan kematian, yaitu kematian yang disebabkan oleh kemarahan dan kebencian.
هَا
أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ
بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا
عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ
بِذَاتِ الصُّدُورِ
“Begitulah
kalian ! Kalian menyukai mereka padahal mereka tidak menyukai kalian yang
kalian beriman kepada (semua isi) kitab (Al-qur’an). Apabila mereka bertemu
kalian, mereka berkata: “kami adalah orang beriman.” Namun ketika mereka tidak
bersama kalian, mereka menggigit ujung jari mereka karena kemarahan dan kebencian mereka kepada
kalian. Katakanlah (wahai muhammad): “Matilah kalian bersama kemarahan kalian.”
Sungguh Allah Maha Mengetahui isi hati (mereka).” (QS. Ali Imran: 119)
Namun
demikian, bukan berarti orang yang sakit jantung adalah orang yang selalu iri
hari dan dengki. Justru orang yang selalu dengki dan iri hati memiliki peluang
besar terserang penyakit jantung.
Selain
iri hati/ dengki itu memiliki mudharat
bagi kesehatan, ia pun berbahaya bagi amal kebaikan seseorang. Rasulullah SAW
bersabda:
إِيَّاكُمْ
وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ اَلْحَسَدَ
يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ ، كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ . أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
“Hati-hatilah kalian terhadap
hasad (iri hati/dengki). Sungguh hasad itu dapat menghanguskan kebaikan
sebagaimana api melahap kayu bakar.” (HR. Abu Daud)
Mari
kita bersihkan hati kita dari iri hati dan dengki dengan selalu berqana’ah
(merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan). Wallohul Musta’an
No comments:
Post a Comment
Komentar anda adalah cermin kepribadian anda. Silahkan berkomentar ...