Kita sering mendengar seseorang
yang berkata: "Dewi fortuna belum memihak anda", atau perkataan
seseorang: "Dewa fortuna belum bersama timnas" dan seterusnya perkataan
yang sejenis seperti itu.
Tahukah anda bahwa dewa/dewi fortuna
adalah dewa kesempatan atau keberuntungan Romawi. Bangsa Romawi meyakini
bahwa keberuntungan berasal dari dewa tsb.
Dalam Islam, kepercayaan seperti itu dapat menjerumuskan seorang muslim
ke dalam dosa syirik (dosa menduakan/menyekutukan Allah).
Padahal dosa syirik adalah dosa yang paling berat dan paling besar,
sampai-sampai Allah tidak akan mengampuni pelaku dosa tsb bila sang
pelaku tsb mati dan masih bersimbah dosa tsb.
"Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar." (Terjemah makna QS. An-Nisa' ayat 48)
Keberuntungan (takdir baik) berasal dari Allah. Dan semua kenikmatan
berasal dari Allah. Maka muslim yang meyakini selain dari itu, sungguh
ia telah terjerumus dalam dosa syirik.
"Apa saja nikmat yang
kamu peroleh adalah berasal dari Allah, dan apa saja bencana yang
menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi
Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi."
(Terjemah makna QS. An-Nisa' ayat 79)
Masalah ini tampaknya
sangat sepele. Namun seperti itulah yang namanya iman. Ia nampak ringan
dan sepele, namun dampaknya sangat besar.
Oleh karenanya, kita
harus berhati-hati dengan setiap perkataan yang mengandung unsur
kemusyrikan. Jangan sampai kita terjerumus ke dalam dosa syirik.
Semoga Allah mengampuni ketidak tahuan dan kekhilafan kita semua, Aamiin
No comments:
Post a Comment
Komentar anda adalah cermin kepribadian anda. Silahkan berkomentar ...